Thursday, January 14, 2010

Pelajaran no.1

Hari ini gue habis dari Depok. Bagi yang ga tau, Depok itu kota ke dua gue dimana rumah ke dua gue (kos-an) dan tempat temen-temen tersayang (juga pacar) -saat kuliah- berada. Salah satu teman gue, Ika, lagi ngunjunggin kos-an jauh-jauh dari Palembang untuk menemani mbak Ayi, kakaknya yang baru keterima S2 Teknik Kimia UI. Wohooo, congratulation! :) Kita pun memanfatkan momen ini buat nyari kos-an yang lebih mumpuni. Yap, udah banyak orang yang protes sama kos-an gue yang sekarang, contoh:

Wira: Banyak nyamuk banget sih, yang?
Mas Amri: Kos-an nisa kok kayak rumah hantu gini?
Icha, Tia: Chai, kosan lo serem abis, kayak mau rubuh.

Ya, itu hanya sedikit cuplikan dari komentar-komentar yang ga pernah gue masukin ke hati. Karena walau kondisi dari luar kos-an gue lumayan buruk, gue menemukan teman-teman baik gue disana. :) Dan, besides all the scary facts that I told you, my 'kos-an' not that bad at all. Penjaganya yaitu mbak Ida, baik hati dan buka jasa laundry, murah, cepat, jadi nggak usah repot-repot nenteng-nenteng tas gede ke laundry terdekat. Selain itu, mbak Ida juga jualan makanan -semacam warteg- jadi kalo kelaperan ga usah harus keluar kosan. Kamarnya pun ga buruk-buruk amat dan ada kamar mandi di setiap kamar. See? what you see outside doesn't always reflect what's inside. Walau gitu gue tetep pengen pindah karena harganya yang mulai ga rasional. :(

Nah, jadi pertama-tama gue, Ika dan mbak Ayi berencana makan di Pecel Lele Lela (Enak loh!) habis itu menjelajah. Karena kemarin gue pake sepatu sendal dari Tangerang, gue pun menyabotase sendal Ria yang bertengger manis di depan kamar gue. Tanpa bilang. Hehehehe.
Namun, kejadiaan naas itu pun terjadi. Di perjalanan ke Pecel Lele Lela salah satu tali sendal ria copot! Tapi, karena talinya yang lain masih aman gue pun sok-sok ga perduli.
Agenda kedua adalah ke Margonda Residence. Karena menaiki tangga dan lumayan banyak jalan kondisi si sendal semakin memburuk. Terbukti pas udah keluar dari Margonda Residence kedua tali sendal Ria putus dan nggak bisa dipake! DISASTER! Namun saat gue galau itulah terdengar suara dari samping kanan gue,
"Dijahit aja neng"
Gue, Ika dan mbak Ayi serentak nengok ke kanan gue. Disanalah, entah kebetulan atau keajaiban, ada tukang sol sepatu keliling yang lagi nongkrong. PERSIS di samping gue! AHH-MAZING! Gue pun langsung menyerahkan sendal itu ke abang-abang sol sepatu yang kemungkinan malaikat itu (Hiperbola). Ika pun berkomentar,
"Gile, kayak sinetron abis. Pas banget sendal lo putus ada tukang sol sepatu."
Gue, Ika dan mbak Ayi pun cekikikan ga jelas. Dan gue kembali berpikir. Ternyata benar bahwa setiap kejadian itu emang nggak ada yang kebetulan di dunia, semuanya udah diatur sama Allah SWT. Dan nggak setitik pun embun yang menetes dari daun Allah nggak tau. Yang pasti abang-abang itu udah menyelamatkan gue dari malu jalan tampa sendal dan juga membuat gue belajar satu hal,
1. Sebelum minjam sesuatu tetap harus bilang dulu sama yang punya. Sedeket apapun lo sama orang itu dan walau lo yakin bakal dibolehin sama orangnya.
SO, maaf ya RIAAAA!!!! sendal lo udah gue jahit kok. Hehe. :)

No comments:

Post a Comment